10 Januari 2013

IUFD atau Stilbirth





Haris HS | 00.17 | 0 Comments




PENGERTIAN
IUFD atau stilbirth adalah kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati yang telah mencapai umur kehamilan 28 minggu (atau berat badan lahir lebih atau sama dengan 1000gr)
PENATALAKSANAAN
Data subjektif dan objektif
  1. Gerakan janin berhenti
  2. Pertumbuhan uterus berhenti. Pasien dapat mengalami penurunan berat badan. Besar uterus dapat menjadi lebih kecil dari yang diperkirakan.
  3. Denyut jantung janin tidak ada
Penyebab
1.Faktor plasenta
  • Insufisiensi plasenta
  • Infark plasenta
  • Solusio plasenta
  • Plasenta previa
2. Faktor ibu
  • Diabetes melitus
  • Preeklampsi dan eklampsi
  • Nefritis kronis
  • Polihidramnion dan oligohidramnion
  • Shipilis
  • Penyakit jantung
  • Hipertensi
  • Penyakit paru atau TBC
  • Inkompatability rhesus
  • AIDS
3. Faktor intrapartum
  • Perdarahan antepartum
  • Partus lama
  • Anastesi
  • Partus macet
  • Persalinan presipitatus
  • Persalinan sungsang
  • Obat-obatan
4. Faktor janin
  • Prematuritas
  • Postmaturitas
  • Kelainan bawaan
  • Perdarahan otak
5. Faktor tali pusat
  • Prolapsus tali pusat
  • Lilitan tali pusat
  • Vassa praevia
  • Tali pusat pendek
6. Tidak diketahui faktor penyebabnya



PENYEBAB
GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS
Untuk menentukan stillbirth dapat ditentukan melalui:
1. Riwayat
Tidak merasakan gerakan janin selama 3 hari, tidak ada pembesaran perut, kadang ada bercak cairan kecoklatan dari vagina, payudara melembut.
2. Gejala klinis kematian janin
Ukuran uterus mengecil dibandingkan dengan ukuran seharusnya
3. Pemeriksaan hormon untuk melihat fungsi plasenta
Didapatkan kadar estriol urin atau estriol darah yang sangat menurun dibandingkan pada saat kehamilan.
4. USG
Tidak terlihat djj dan nafas janin, badan dan tunkai janin tidak terliaha bergerak, ukuran biparietal janin setelah 30 minggu terlihat tidak bertambah panjang pada setiap minggu, terlihat kerangka yang bertumpuk, tidak terlihat struktur janin, terlihat penumpukan tulang tengkorak, dan reduksi cairan yang abnormal.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding meliputi missed abortion, kehamilan ekstrauterin dan kehamilan mola.
KOMPLIKASI POTENSIAL
Meliputi koagulasi intravaskular diseminata, sepsis, perdarahan post partum, dan emboli cairan ketuban.
DATA DIAGNOSTIK TAMBAHAN Ultrasonografi: Dengan scan real-time tidaka adanya aktivitas jantung memastikan kematian janin. Tengkorak janin yang kolaps memberi kesan bahwa janin telah mati 1 minggu atau lebih.

Foto abdomen: 5 hari atau lebih setelah kematian janin kelainan-kelainan yang ditemukan meliputi tulang tengkorak janin yang saling tumpang tindih (tanda spalding) yang disbabkan oleh mencairnya otak, lengkungan tulang belkang janin yang berlebihan dan sikap janin yang abnormal.

Amniosintesis: Cairan amnion cenderuing untuk menjadi merah, coklat atau keruh. Methemeglobin dan peningkatan kreatin fosfokinase dapat diidentifikasi. Pewarnaan gram dan biakan mendeteksi infeksi intrauterin.

Tes-tes koagulasi: Fibrinogen, jumlah trombist, massa protrombin dan massa tromboplastin parsial dapat mengindentifikasi atau menyingkirkan kemungkinan koagulasi.



PENATALAKSANAAN DAN PENDIDIKAN PASIEN

Persalinan seringkali diinduksi bila diagnosis telah ditegakkan sebagai usaha untuk mencegah defek koagulasi yang potensial, infeksi dan menekan masalah-masalah psikologis yang berhubungan dengan pengetahuan bahwa janin intrauterine telah mati

Suppositoria vagina yang mengandung prostaglandin biasanya dianjurkan.

Sokongan emosional yang cukup adalah esensial.



PENATALAKSANAAN LANJUT
Bila kematian janin lebih dari 3-4 minggu kadar fibrinogen menurun dengan kecenderungan terjadinya koagulapati. Masalah menjadi rumit bila kematian janin terjadi pada salah satu bayi kembar.Bila diagnosis kematian telah ditegakkan, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu, dilakukan pemeriksaan darah perifer, fungsi pembekuan, gula darah. Diberikan KIE pada pasien dan keluarga tentang kemungkinan penyebab kematian janin; rencana tindakan, dukungan emosional pada penderita dan keluarga, yakinkan bahwa kemungkinan lahir pervaginam.
Persalinan pervaginam dapat ditunggu lahir spontan setelah 2 minggu, umumnya tanpa komplikasi. Persalinan dapat terjadi seara aktif dengan induksi persalinan dengan oksitosin atau misoprostol. Tindakan prabdominal bila janin letak lintang. Induksi persalinan dapat dikombinasi oksitosin + misoprostrol. Hati-hati dnegan uterus paska seksio sesarea ataupun miomektomi, bahaya terjadi rupture uteri.Pada kematian janin 24-48 minggu dapat digunakan, misoprostol secara vaginal (50-100 ug tia 4-6 jam) dan induksi oksitosin. Pada kehamilan di atas 28 minggu dosis misoprostol 25 ug pervaginam/6 jam.



By Haris HS
A Short Description about youself







Stay Connected With Us
Feed Icon Twitter Icon Facebook Icon Google+ Icon Youtube Icon


Share and Spread Share On Facebook +1 This Post Digg This Post Stumble This Post Tweet This Post Tweet This Post Tweet This Post Save Tis Post To Delicious Share On Reddit Bookmark On Technorati


Related Articles

JOIN THE DISCUSSION

Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments

0 comments: